Langsung ke konten utama

Scribbling #4 : Kita.

Well, i just found out recently. Saat kamu melalui hal-hal yang berat. Kamu akan menemukan sekumpulan orang yang tenyata benar-benar peduli tentang kamu. Benar-benar peduli dan tulus membantu kamu melewati semuanya. Bukan karena mereka merasa harus. Tapi, karena tidak ingin melihat kamu sendirian merasa sulit. Mereka yang berpura-pura peduli, mereka yang beneran ga peduli, atau yg terakhir mereka yang hanya akan menertawakan kamu.

Aku termasuk orang yang percaya bahwa semua orang punya hati dan perasaan. Dan aku percaya bahwa manusia itu memang rumit tapi selalu mempunyai sisi baik. Terlalu naif memang ..

Kadang harapan akan kebaikan seseorang benar-benar menuntunmu pada ruang kosong. Aku pun juga manusia seperti itu, jadi aku berusaha untuk tidak membenci sosok seperti itu. Karena, mungkin bagi seseorang diluar sana,, aku pernah menjadi sosok itu. Karena kita adalah sosok yang sama.

There nothing you can do..

Just let them be...

Bersyukurlah,, tandanya Tuhan sedang memberitahu kamu sosok mereka di balik topeng itu.

Dan pada akhirnya semua akan kembali pada Tuhan keluarga dan diri kamu sendiri.



Ratu Vienny Fitrilya.

Note :
Hohooo,, Tulisan Ini gua Ambil Dari Blognya Ka Vienny JKT48.. Ratu Vienny .. Soalnye Tulisannya Sama Kaya Perasaan gua Saat Ini Heheee ...

Zahra Afifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenyang Bernutrisi Dengan Heavenly Blush Greek Yogurt

Padatnya aktifitas yang kita kerjakan setiap hari sering banget membuat kita lelah dan juga lapar. Pernah ga sih ngerasa laper di jam-jam nanggung? Aduh, parah sih. Padahal sebelum berangkat udah sarapan. Tapi, belum beberapa jam udah lapar lagi. Hufftt.. Pengen di tahan tapi laper. pengen makan tapi nanggung tinggal 2 jam lagi. Serba salah kan jadinya. solusinya sih cuma satu biar ga serba salah yaitu ngemil. Ya! Ngemil emang solusi yang tepat buat ganjel lapar. Ngomong-ngomong tentang ngemil. Cemilan yang kita makan untuk ganjal lapar itu, sehat ga sih untuk tubuh kita? Kalo di pikir pikir aktifitas kita udah melelahkan, seharusnya kita makan cemilan yang menambah energi, sehat dan juga mengenyangkan. Kalo rasanya enak tapi ga sehat dan kenyang, kaya-nya kita bisa rugi. Karena, mungkin kita akan jatuh sakit karena cemilan yang mengandung msg terlalu banyak ataupun pewarna sintetis untuk membuat cemilan itu terasa menarik dan lezat untuk kita konsumsi. Dari sini kita harus berp

Kenapa Pilih Universitas Airlangga?

Halo. Apa kabar? Gua Zahra Afifah. Nama panggilannya? Panggil aja Ara nanti juga nengok, ohh panggil 'sayang' juga boleh sih. Hehee. Asal gua dari bekasi. Gua adalah salah satu dari jutaan murid kelas 12 SMA di Indonesia yang sekarang lagi pusing-pusingnya mikirin Masa Depan. Gua Kerja atau Kuliah yaa? Menurut lo gimana. Sejujurnya hati nurani gua memilih untuk kuliah. Kenapa kuliah? Karena menurut gua. Kuliah itu wajib di Zaman Era Globalisasi ini. Kalo ga kuliah mau jadi apa gua di masa depan? Toh kalo gua liat di Media Massa banyak banget yang menyebutkan kalo sekarang banyak lulusan S1 yang menjadi pengangguran. Logikanya gini, yang S1 aja banyak yang pengangguran. Apalagi kalo cuma Jurusan SMA. Ya ga? Bukan hanya itu alasan hati nurani gua memilih untuk kuliah. Ada lagi. Apa? Yaitu, gua pengen banget mengubah stratifikasi sosial keluarga gua menjadi vertikal naik. Tadinya orang tua gua hanya lulusan SMA dan gua sebagai anak ingin menjadi lebih baik lagi yaitu dengan men

Salah Siapa?

Ini salah siapa? Diriku atau Dunia? Apa Dunia memang sekejam ini? Padahal diriku sudah bertahan selama ini. Berkorban mati-matian untuk hidup yang kuinginkan. Tunggu! Haha. Ini konyol. Kenapa diriku bodoh sekali. Dunia Tidak salah.  Setelah sekian lama, dunia hanya tidak mau memberiku kesempatan. Diriku juga tidak salah. Karena diriku sudah melakukan Usaha Terbaik selama ini. Jadi, mungkin ini memang bukan jalan ku. Waktu yang berlalu itu hanya akan ku jadikan kenangan masa muda yang berharga. Sudah cukup untuk ku menyia-nyiakan waktu tanpa hasil yang jelas. Ini seperti cinta tak berbalas. Aku harus kembali pada realita yang ada. Walau begitu aku akan terus berusaha. Tapi mungkin, akan sedikit berbeda dari waktu itu. Mulai sekarang, aku akan berusaha. Bukan untuk melakukan 'apa yang ku ingin kan'. Tapi untuk melakukan 'apa yang bisa ku lakukan.