Langsung ke konten utama

Scribbling #5 : Mungkin

Hai. Dalam hidup, diriku sering sekali menjadi yang paling terbelakang. Kadang aku sedih tapi aku hanya bisa menerima karena mungkin, memang inilah jalan hidupku. Jujur saja sebenarnya aku ingin sekali dipandang. Maksudku bukan dalam arti yang seperti dipandang ingin populer. Tapi, aku ingin dipandang dalam arti Aku ingin sekali di hargai, di hormati dan di anggap ada. Banyak orang yang memandang ku sebelah mata. Aaahh cuma dia kok! Mungkin seperti itu tapi aku tidak tahu. Apakah kamu tau maksud di anggap ada? Aku tau! Tapi aku tidak dapat menjelaskannya dengan kata kata. Karena aku sendiri adalah penulis amatir.

Rasa sedih ini hanya muncul kadang-kadang. Tidak sering. Aku tidak suka berlarut-larut dalam kesedihan.
Saat sedih kadang aku lebih baik tidur dan melupakan semua. Entah kenapa jika bersedih aku lebih suka tidur. Mungkin karena aku ingin mengistirahatkan hati dan tubuh yang lelah saat semuanya tidak bisa mengerti apa yang ku rasa. Mungkin.
Aku hanya ingin kalian belajar menghargai orang lain.

Jika romantis kau sebut lebay.
Peduli dan bertanya kau sebut kepo.
Perpendapat kau sebut curhat.
Dan menunjukan perasaan kau sebut baper. 
Lalu kapan kau bisa menghargai orang lain. -masha sabila.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenyang Bernutrisi Dengan Heavenly Blush Greek Yogurt

Padatnya aktifitas yang kita kerjakan setiap hari sering banget membuat kita lelah dan juga lapar. Pernah ga sih ngerasa laper di jam-jam nanggung? Aduh, parah sih. Padahal sebelum berangkat udah sarapan. Tapi, belum beberapa jam udah lapar lagi. Hufftt.. Pengen di tahan tapi laper. pengen makan tapi nanggung tinggal 2 jam lagi. Serba salah kan jadinya. solusinya sih cuma satu biar ga serba salah yaitu ngemil. Ya! Ngemil emang solusi yang tepat buat ganjel lapar. Ngomong-ngomong tentang ngemil. Cemilan yang kita makan untuk ganjal lapar itu, sehat ga sih untuk tubuh kita? Kalo di pikir pikir aktifitas kita udah melelahkan, seharusnya kita makan cemilan yang menambah energi, sehat dan juga mengenyangkan. Kalo rasanya enak tapi ga sehat dan kenyang, kaya-nya kita bisa rugi. Karena, mungkin kita akan jatuh sakit karena cemilan yang mengandung msg terlalu banyak ataupun pewarna sintetis untuk membuat cemilan itu terasa menarik dan lezat untuk kita konsumsi. Dari sini kita harus berp

Kenapa Pilih Universitas Airlangga?

Halo. Apa kabar? Gua Zahra Afifah. Nama panggilannya? Panggil aja Ara nanti juga nengok, ohh panggil 'sayang' juga boleh sih. Hehee. Asal gua dari bekasi. Gua adalah salah satu dari jutaan murid kelas 12 SMA di Indonesia yang sekarang lagi pusing-pusingnya mikirin Masa Depan. Gua Kerja atau Kuliah yaa? Menurut lo gimana. Sejujurnya hati nurani gua memilih untuk kuliah. Kenapa kuliah? Karena menurut gua. Kuliah itu wajib di Zaman Era Globalisasi ini. Kalo ga kuliah mau jadi apa gua di masa depan? Toh kalo gua liat di Media Massa banyak banget yang menyebutkan kalo sekarang banyak lulusan S1 yang menjadi pengangguran. Logikanya gini, yang S1 aja banyak yang pengangguran. Apalagi kalo cuma Jurusan SMA. Ya ga? Bukan hanya itu alasan hati nurani gua memilih untuk kuliah. Ada lagi. Apa? Yaitu, gua pengen banget mengubah stratifikasi sosial keluarga gua menjadi vertikal naik. Tadinya orang tua gua hanya lulusan SMA dan gua sebagai anak ingin menjadi lebih baik lagi yaitu dengan men

Salah Siapa?

Ini salah siapa? Diriku atau Dunia? Apa Dunia memang sekejam ini? Padahal diriku sudah bertahan selama ini. Berkorban mati-matian untuk hidup yang kuinginkan. Tunggu! Haha. Ini konyol. Kenapa diriku bodoh sekali. Dunia Tidak salah.  Setelah sekian lama, dunia hanya tidak mau memberiku kesempatan. Diriku juga tidak salah. Karena diriku sudah melakukan Usaha Terbaik selama ini. Jadi, mungkin ini memang bukan jalan ku. Waktu yang berlalu itu hanya akan ku jadikan kenangan masa muda yang berharga. Sudah cukup untuk ku menyia-nyiakan waktu tanpa hasil yang jelas. Ini seperti cinta tak berbalas. Aku harus kembali pada realita yang ada. Walau begitu aku akan terus berusaha. Tapi mungkin, akan sedikit berbeda dari waktu itu. Mulai sekarang, aku akan berusaha. Bukan untuk melakukan 'apa yang ku ingin kan'. Tapi untuk melakukan 'apa yang bisa ku lakukan.